Bberita.com : Insiparsi, Berita Terbaru dan Terpercaya
---

Wanita Wajib Tahu! Ini Penyebab Keputihan dan Cara Mengatasinya yang Tepat

 

Ada beberapa yang menjadi penyebab keputihan pada wanita. Keputihan merupakan kondisi umum yang dialami oleh banyak wanita di berbagai usia. Meskipun seringkali tidak berbahaya, namun keputihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diatasi.

Keputihan terkadang juga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, beberapa orang akan merasa kurang nyaman dengan kondisi ini. Untuk itu kami akan membahas secara mendalam penyebab keputihan serta berbagai cara untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Penyebab Keputihan

Keputihan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Infeksi Jamur (Kandidiasis)

Infeksi jamur, atau yang biasa dikenal sebagai sariawan pada vagina, adalah penyebab umum keputihan pada wanita. Infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida albicans yang biasanya hadir di area genital.

2. Bakterial Vaginosis

Bakterial vaginosis terjadi ketika keseimbangan bakteri alami dalam vagina terganggu. Kondisi ini dapat menyebabkan keputihan yang berbau tidak sedap.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa IMS seperti klamidia, gonore, atau trichomoniasis dapat menyebabkan keputihan abnormal. Infeksi ini umumnya memerlukan pengobatan medis yang tepat.

4. Iritasi atau Alergi

Penggunaan sabun, pakaian dalam sintetis, atau bahan kimia tertentu bisa menyebabkan iritasi pada vagina, yang dapat menghasilkan keputihan.

5. Perubahan Hormonal

Fluktuasi hormonal yang terjadi selama siklus menstruasi, kehamilan, atau menopause juga dapat menyebabkan perubahan dalam sekresi vagina yang mempengaruhi keputihan.

Cara Mengatasi Keputihan

Untuk mengatasi keputihan ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan. Beberapa cara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jaga Kebersihan

Membersihkan area genital secara teratur dengan air dan sabun ringan dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

2. Hindari Sabun yang Beraroma

Sabun atau produk pembersih vagina yang mengandung pewangi dapat menyebabkan iritasi. Untuk itu sebaiknya gunakan produk yang bebas pewangi dan lembut.

3. Gunakan Pakaian Dalam yang Tepat

Pakaian dalam dari bahan katun dapat membantu menjaga kelembapan dan mengurangi risiko iritasi.

4. Hindari Pemakaian Spermisida

Penggunaan spermisida atau produk kontrasepsi tertentu dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam vagina.

5. Perhatikan Pola Makan

Makanan yang tinggi gula atau rendah serat dapat mempengaruhi keseimbangan bakteri dalam tubuh. Konsumsi makanan sehat dapat membantu meminimalkan risiko keputihan.

6. Konsultasikan dengan Dokter

Jika keputihan terus berlanjut atau disertai dengan gejala lain seperti gatal atau nyeri, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan lebih lanjut.

Pencegahan Keputihan

Bagi kamu yang sudah berhasil mengatasi masalah keputihan atau ingin mencegahnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan, diantaranya sebagai berikut:

1. Gunakan Kondom Saat Berhubungan Seksual

Ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi dan keputihan yang disebabkan oleh IMS.

2. Ganti Pembalut dan Pantyliner Secara Teratur

Mengganti pembalut atau pantyliner secara teratur dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan.

3. Hindari Deterjen yang Mengandung Pewangi

Saat mencuci pakaian dalam, gunakan deterjen yang bebas pewangi untuk menghindari iritasi pada area sensitif.

4. Jaga Keseimbangan Tubuh

Pola hidup sehat dengan diet seimbang, olahraga teratur, dan cukup istirahat dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan hormonal.

Itulah tadi penjelasan mengenai penyebab keputihan dan cara mengatasinya yang tepat. Keputihan memang bisa menjadi masalah yang mengganggu, tetapi dengan pengetahuan yang tepat tentang penyebabnya dan cara mengatasinya, kamu dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik.

Jika keputihan kamu berkelanjutan atau disertai dengan gejala yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Dengan begitu, kamu dapat menjaga kesehatan reproduksi Anda dan menghindari masalah yang lebih serius di masa depan.


Baca Juga:
Tutup Iklan
Advertisement